Nabi Muhammad SAW adalah pembawa pesan dari Allah SWT. Beliau adalah suri teladan bagi umat manusia. Beliau ingin agar seluruh umatnya mampu memahami Islam secara mudah. Oleh karenanya, dalam berbicara, Rasulullah selalu menjaga kesopanan, kejelasan pesan, dan memperhatikan keadaan orang yang mendengarnya.
Aisyah r.a. berkata:
“Rasulullah Saw tidak pernah berbicara cepat seperti kalian, akan tetapi beliau berbicara dengan jelas, siapa yang duduk di sampingnya maka ia akan menghafalnya” (HR. Abu Daud)
Beliau adalah orang yang lembut, suka jika bicaranya dipahami. Diantara perhatian beliau terhadap umatnya adalah beliau memperhatikan perbedaan diantara orang, dan tingkat pemahaman mereka, ini menuntut seseorang menjadi penyabar.
Dari Aisyah r.a., beliau berkata:
“Perkataan Rasulullah SAW jelas dipahami oleh setiap yang mendengarnya.” (HR. Abu Daud)
Perhatikan kelembutan Rasulullah SAW dan kesabarannya ketika Beliau mengulangi perkataannya agar bisa dipahami.
Dari Anas bin Malik r.a berkata:
“Rasulullah mengulangi kata-katanya tiga kali agar bisa dipahami.” (HR. Bukhari)
Meskipun Beliau seorang pemimpin besar, tapi Rasulullah suka bercanda dengan para sahabat untuk mengurangi rasa takut karena sebagian di antara mereka ada yang takut kepada yang lain.
Dari Ibnu Mas’ud r.a berkata:
Ada seseorang yangn datang kepada Nabi SAW, lalu Rasulullah SAW berbicara dengannya, tiba-tiba ia gemetar, maka Rasulullah SAW berkata padanya: “Tenanglah, karena aku bukan raja, aku hanyalah seorang anak wanita yang pernah makan dendeng.” (HR. Ibnu Majah)
Mereka (para sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah! apakah Anda suka bergurau kepada kami?” Beliau bersabda : “Benar! Hanya saja apa yang kukatakan, tidak lain hanyalah kebenaran.”(Diriwayatkan oleh `Abbas bin Muhammad ad Duri, dari `Ali bin al Hassan bin Syaqiq, dari `Abdullah bin al Mubarak, dari Usamah Ibnu Zaid, dari Sa’id al Maqbari, yang bersumber dari Abu Hurairah r.a.)