Banyak wanita yang enggan untuk memakai jilbab dengan alasan ingin menjilbabi hatinya terlebih dahulu. Sebagian yang lain enggan berhijab dengan alasan yang penting hatinya. Benarkah alasan tersebut?
Jilbab itu pakaian yang dipakai di badan, bukan di hati. Bukankah jika memakai jilbab, maka hatinya otomatis tertutupi pula. Kalau masih beralasan ingin menjilbabi hati dulu, mau beli jilbab dimana yang khusus untuk hati? Hehe.
Jilbab, Sholat, Zakat, dan Haji adalah perintah Allah yang wajib ditaati. Tidak ada syarat untuk menjilbabi hati terlebih dahulu sebelum berjilbab, mensholati hati dulu sebelum sholat, maupun menghajikan hati dulu sebelum berhaji.
Tidak dibenarkan pula alasan untuk tidak berhijab karena yang penting hatinya, tidak berpuasa karena yang penting hatinya baik, dll.
Memakai jilbab dan menjaga hati dari penyakit hati adalah kewajiban yang semuanya itu wajib kita jalankan. Kita tidak bisa memilih salah satu dan mengabaikan yang lainnya. Apalagi menetapkan syariat baru yang tidak sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul SAW. Menjalankan kewajiban yang satu bukan berarti menggugurkan kewajiban yang lain.
Seorang yang memakai jilbab tentu mempunyai kewajiban untuk menjaga hatinya. Begitu pula sebaliknya dengan orang yang menjaga hati, dia tetap punya kewajiban untuk menutup auratnya karena berjilbab adalah perintah Allah. Allah Ta’aala berfirman: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzaab: 59).
Tidak ada manusia yang sempurna dan yang luput dari dosa. Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya adalah bukti usaha kita untuk ber-hati baik.