Orang yang memiliki ilmu sedikit, lalu mengamalkannya, maka ilmunya akan bertambah banyak. Sementara orang bodoh yang banyak beramal maka ilmunya tidak akan bertambah. Ilmu itu wajib dipelajari untuk diamalkan, bukan untuk membodohi umat, mencari-cari kekayaan semata, atau untuk menguasai orang banyak. Menurut Imam Al-Ghazali, zakatnya ilmu adalah diamalkan. Sedangkan menurut Fudhail bin ‘Iyadh, “Seorang alim itu masih dianggap jahil (bodoh) apabila dia belum beramal dengan ilmunya. Apabila dia sudah mengamalkan ilmunya, maka jadilah dia seorang yang benar-benar alim.”
Para ulama terdahulu saat menghafalkan hadis berusaha mencari cara agar mudah hafal dan bisa terus menghafalnya. Cara yang dilakukannya adalah dengan mengamalkannya.