Pakaian ihram adalah pakaian yang wajib dipakai oleh jama’ah haji atau umrah. Pakaian ini adalah pakaian suci yang tidak boleh dijahit (bagi laki-laki) dan disunahkan berwarna putih. Mengenakan ihram menandai dimulainya ibadah haji/umrah sejak dari miqatnya. Berikut ini adalah cara memakai ihram.
Bagi Wanita
Sebelum mengenakan ihram, disunahkan untuk mandi dan berwudhu. Berniat memakai ihram untuk ibadah haji/umrah lalu memakai ihram. Cara memakai ihram bagi wanita sangatlah mudah. Seperti halnya memakai mukena untuk sholat, pakaian ihram harus menutup seluruh aurat. Aurat wanita adalah seluruh tubuh, kecuali wajah (dari atas dahi hingga dagu, dari batas telinga kanan hingga telinga kiri) dan telapak tangan. Pakaian berwarna putih sangat disunahkan. Disarankan untuk mengenakan dalaman tangan dan kaos kaki untuk menghindari terbukanya aurat di bagian tangan dan kaki.
Bagi Pria
Sama seperti wanita, sebelum mengenakan ihram, disunahkan untuk mandi dan berwudhu. Setelah itu berniat memakai ihram untuk melaksanakan ibadah haji/umrah lillahi ta’ala. Pakaian ihram laki-laki biasanya terdiri dari dua helai kain putih yang tidak berjahit, yaitu izaar untuk menutup bagian bawah dengan cara disarungkan dan ridaa’ untuk diselempangkan di bagian atas. Ada beberapa cara untuk memakai kain ihram, namun umumnya adalah sebagai berikut:
- Pilihlah satu helai kain yang lebih panjang untuk dipakai di bagian bawah badan.
- Bentangkan posisi kedua kaki, lalu sarungkan kain ke badan.
- Tangan kanan dibentangkan sambil menggenggam dua ujung kain ihram yang disatukan, sedangkan tangan kiri diletakkan di bawah ketiak kanan untuk menahan lipatan kain.
- Ujung kain ihram yang disatukan ditarik ke arah kiri, sedangkan tangan kanan bergantian menahan lipatan di bawah ketiak.
- Ujung kain ihram yang disatukan dilipat ke dalam sehingga tidak kelihatan dari depan dan nampak rapi. Dilipat ke depan pun sebenarnya tidak apa-apa, namun kurang rapi.
- Lipatan kain digulung kebawah seperti menggulung kain sarung untuk sholat agar kencang, sehingga nampak seperti memakai sarung. Untuk jaga-jaga agar tidak melorot sebaiknya memakai sabuk. Sabuk berjahit tidak dilarang untuk dipakai karena sabuk bukanlah pakaian namun berfungsi sebagai alat bantu saja. Pastikan bagian aurat telah tertutup semua. Aurat laki-laki adalah dari pusar hingga ke lutut. Sehingga kain ihram ini harus menutup dari atas pusar hingga ke betis.
- Ambil kain satunya lagi untuk diselempangkan di bagian atas tubuh dengan cara: selipkan ujung kain ihram sebelah kiri pada gulungan kain ihram di pinggang sebelah kanan, selendangkan ujung kanannya untuk menutupi bagian atas badan. Posisi ihram seperti ini digunakan untuk sholat dan sa’i.
- Untuk melakukan thawaf umrah atau qudum (thawaf ketika tiba di Makkah), posisikan kain ihram bagian atas dengan cara diselempangkan di bawah ketiak kanan dan dilampirkan di bahu kiri. Posisi ini disebut dengan idhthibaa’.
Video Tata Cara Pemakaian Ihram