Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, disebutkan bahwa:
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa’d] dari [Ayahnya] dari [Humaid bin Abdurrahman] dari [Abdullah bin ‘Amru] radliallahu ‘anhuma dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya termasuk dari dosa besar adalah seseorang melaknat kedua orang tuanya sendiri,” beliau ditanya; “Kenapa hal itu bisa terjadi wahai Rasulullah?” beliau menjawab: “Seseorang mencela (melaknat) ayah orang lain, kemudian orang tersebut membalas mencela ayah dan ibu orang yang pertama.”
Dalam riwayat-riwayat lain pun diceritakan hal yang sama, dengan redaksi yang sedikit berbeda namun mempunyai arti yang sama. Bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang kita untuk mencela, mangejek, atau melaknat orang tua orang lain karena hal tersebut bisa mengakibatkan orang lain tersebut mencela orang tua kita, bahkan dengan celaan yang lebih buruk.
Sungguh cerdas pribadi seorang Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam, beliau orang yang paling mengetahui sebuah akibat dari perbuatan. Akibat tersebutlah yang beliau utarakan terlebih dahulu dalam sebuah percakapan,
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya diantara dosa yang paling besar adalah: seorang laki-laki melaknat ayahnya.”
Dikatakan: “Wahai rasulullah, bagaimana mungkin seseorang melaknat ayahnya?”
Nabi Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang laki-laki menghina ayah orang lain, kemudian orang lain tersebut menghina ayah dan ibunya.”
Larangan melaknat tersebut berlaku universal, baik kepada orang tua muslim maupun orang tua non-muslim. Hal ini dipertegas dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam: “Sesunguhnya aku tidak diutus sebagai tukang melaknat, sesungguhnya aku diutus hanya sebagai rahmat.”
Agar kita terhindar dari melaknat orang tua tersebut, hendaknya kita berusaha untuk berteman dengan orang-orang yang akhlaknya baik. Teman yang berakhlak baik akan membantu kita untuk mendekatkan diri kepada Allah, mengajak berbuat baik, dan tidak akan mengganggu atau memancing emosi kita.