Ikhlas adalah suatu niat amalan yang dilakukan semata-mata karena Allah SWT, karena mengharap keridhaan-Nya. Ikhlas merupakan salah satu syarat diterimanya amalan seseorang di sisi Allah, disamping syarat yang lain yaitu amalan tersebut sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Hamba yang ikhlas tidak akan menyekutukan Allah dan tidak mau amalan yang dilakukannya didasarkan atas pandangan manusia seperti ingin dipuji atau takut dicela orang lain. Keinginan dilihat manusia inilah yang dinamakan dengan riya’, yaitu melakukan suatu amalan agar orang lain bisa melihatnya kemudian memuji dirinya. Jika amalan kita mengandung riya’, maka sia-sialah amalan kita karena riya’ adalah penghapus pahala. Oleh karenanya kita harus mewaspadai bahaya riya’ dengan mengetahui ciri-cirinya sebagaimana dikatakan oleh Ali bin Abu Thalib r.a. berikut ini:
“Ada empat tanda bagi orang yang riya dalam beramal, yaitu malas beramal jika sendirian, rajin beramal jika banyak orang, semakin rajin beramal jika mendapat pujian, semakin malas beramal jika mendapat celaan.”